Penyediaan bibit dalam pelaksanaan
budi daya melon merupakan salah satu faktor yang penting untuk menunjang hasil
panen yang baik secara kualitas dan kuantitas. Dalam penyediaan benih itu
sendiri ada beberapa cara dapat ditempuh. Masing-masing cara juga memerlukan
beberapa tahapan penting. Untuk mengetahui bagaimana cara pengadaan bibit dalam
budidaya melon simak lebih lanjut uraian berikut ini
.
PERSYARATAN
BENIH
Sebagai langkah awal adalah memilih
jenis bibit yang baik. Tanaman melon yang sehat dan berproduksi optimal berasal
dari bibit tanaman yang sehat, kuat dan terawat baik pada awalnya. Benih
direndam ke dalam larutan Furadan dan Atonik selama 2 (dua) jam. Benih yang
baik berada di dasar air, dan benih yang kurang baik akan mengapung di atas
permukaan air. Oleh sebab itu pembibitan merupakan kunci keberhasilan suatu
agrobisnis melon.
PENYIAPAN
BENIH
Setelah kita mengetahui kriteria jenis
bibit melon yang berkualitas, selanjutnya dilakukan persiapan benih. Berikut
uraian beberapa metode penyiapan benih lengkap hingga sumber, cara peyimpanan
hingga kebutuhan dan pelakuan benih buah melon.
a. Pengadaan benih secara generatif
Dalam budi daya tanaman melon, fase
generatif ditandai dengan keluarnya bunga. Pada fase ini tanaman memerlukan
banyak unsur fosfor untuk memperkuat akar dan membentuk biji pada buah. Pada
fase ini apabila tanaman dalam kondisi sehat maka jaring-jaring pada buah
diharapkan muncul secara merata. Untuk mendukung pertumbuhan generatif, tanaman
disemprot dengan pupuk daun Complesal super tonic (merah) dengan konsentrasi 2
gram/liter seminggu sekali. Untuk mencegah kekurangan unsur kalsium dan boron
maka tanaman disemprot dengan pupuk daun Ferti-cal dengan konsentrasi 2
ml/liter atau Cab dengan konsentrasi 2 ml/liter.
b. Pengadaan benih secara vegetatif
(Kultur Jaringan)
Penyediaan bibit melon dengan cara
vegetatif yang umum dilakukan adalah dengan kultur jaringan. Dengan metode
kultur jaringan, pemilihan media tanam dan sumber eksplan yang digunakan
haruslah tepat agar memberikan hasil yang maksimal. Media dasar yang dipakai
tersusun dari garam-garam berdasarkan susunan Murashige & Skoog (1962)
dengan penambahan thiamin 0,04 mg/liter, myoinositol 100 mg/liter, surkosa 30
gram/liter berbagai kombinasi hormon tanaman yang ditambahkan sesuai dengan
perlakuan. Media dibuat dalam bentuk padat dengan penambahan agar bacto 8
gram/liter, pH media dibuat 5,7 dengan penambahan NaOH atau HCl 0,1 N.
sterilisasi media dilakukan dengan autoklaf bertekanan 17,5 psi, suhu 120
derajat C selama 30 menit.Tanaman yang didapat dari kultur jaringan membentuk
bunga jantan dan bunga betina separti halnya tanaman yang didapat dari biji.
c. Sumber benih
Untuk menanam melon kita harus
mengetahui sumber benihnya terlebih dahulu. Sebaiknya selalu menggunakan benih
asli (F1 hibrid).
d. Cara penyimpanan benih
Benih harus disimpan di tempat yang
kering dan tempat untuk menyimpan benih dapat dibuatkan rumah pembibitan yang
sederhana karena mengingat umur benih hanya selama 10–14 hari, karena untuk
melindungi benih tanaman yang masih muda dari terik sinar matahari, air hujan,
dan serangan hama maupun penyakit. Alas rumah pembibitan, tempat polibag
diletakkan dilapisi kertas koran agar perakaran bibit tidak menembus ke dalam
tanah.
e. Kebutuhan benih
Benih yang dibutuhkan sesuai dengan
luas tanam ditambah 10% untuk cadangan penyulaman.
f. Perlakuan benih
Benih melon memerlukan perlakuan
yang lebih sederhana dibandingkan dengan benih semangka non-biji. Hal ini
karena kulit melon cukup tipis sehingga tidak memerlukan perlakuan ekstra.
Perlakuan untuk benih melon adalah pencucian, perendaman, serta pemeraman
benih.
TEKNIK
PENYEMAIAN BENIH
Tahapan berikutnya setelah benih
yang berkualitas tersedia adalah penyemaian benih melon. Cara lengkapnya
sebagai berikut :
Cara dan Waktu Penyemaian Bibit
Melon
Benih melon yang akan disemaikan,
direndam terlebih dahulu di dalam air selama 2–4 jam. Kemudian benih disemaikan
pada kantong plastik, yang telah diisi tanah dan pupuk kandang yang dicampur
dengan perbandingan 5:1. Benih disemaikan dalam posisi tegak dan ujung calon
akarnya menghadap ke bawah. Benih ditutup dengan campuran abu sekam dan tanah
dengan perbandingan 2:1 yang telah disiapkan, agar tanaman dapat tumbuh dengan
baik, tidak mudah rebah. Untuk merangsang perkecambahan benih dengan
menciptakan suasana hangat maka tutuplah permukaan persemaian dengan karung
goni basah. Apabila kecambah telah muncul kepermukaan media semai (pada hari
ke-3 atau ke-4) maka karung goni dapat dibuka.
Pembuatan Media Semai Benih Melon
Melon termasuk tanaman yang tidak
terlalu menuntut media semai yang khusus untuk pembibitannya. Medianya dapat
dibuat dengan berbagai variasi, contohnya dengan mencampurkan tanah, pasir dan
pupuk kandang atau kompos, asal perbandingannya sesuai misalnya 1:1:1. Untuk
mendapatkan hasil bibit melon yang kekar dan sehat maka komposisi media semai
yang tepat terdiri dari campuran tanah, pupuk kandang, pupuk SP-36 atau NPK
ditambah dengan insektisida karbofuran.
PEMELIHARAAN
PEMBIBITAN/PENYEMAIAN
Setelah benih disemai di polybag
akan tumbuh menjadi calon bibit, dan harus mendapatkan pemeliharaan yang baik
agar menjadi bibit melon yang sehat dan kekar.
Cara dan Waktu Penyiraman
Bibit dipersemaian di siram setiap
pagi hari. Mulai dari kecambah belum muncul sampai bibit muncul ke permukaan
tanah. Untuk penyiraman digunakan tangki semprot. Saat menyemprot untuk
penyiraman jangan terlalu kuat karena akan mengikis tanah media dan melemparkan
benih atau kecambah keluar dari polibag. Apabila daun sejati keluar, penyiraman
bibit baru dapat dilakukan embrat atau gembor. Saat cuaca panas, tanah pada
polybag kering dan penyiraman perlu diulangi pada sore hari, jangan menyiram
bibit tanaman pada siang hari karena akan menyebabkan air dan zat-zat makanan
tidak dapat terserap akibatnya bibit menjadi kurus, kering dan layu.
Penjarangan
Penjarangan dilakukan dengan tujuan
untuk menyiapkan bibit-bibit yang sehat dan kekar untuk ditanam. Penjarangan
ini mulai dilakukan 3 hari sebelum penanaman bibit ke lapangan. Bibit yang
mempunyai pertumbuhan seragam dikumpulkan menjadi satu. Bibit-bibit yang
pertumbuhannya merana disingkirkan dan tidak ditanam.
Pemupukan
Metode pemupukan budi daya melon
yang diperoleh dari pertumbuhan vegetatif bibit dapat dipacu dengan
penyemprotan pupuk daun yang mengandung unsur nitrogen tinggi. Pupuk daun cukup
dilakukan satu kali, yaitu pada saat umur bibit 7–9 HSS dengan konsentrasi
1,0–1,5 gram/liter. Pupuk akar berupa pupuk kimia maupun pupuk organik tidak
perlu ditambahkan selama pembibitan karena pupuk akar yang diberikan pada media
semai telah mencukupi.
Pemberian Pestisida Pada Masa
Pembibitan
Pada masa pembibitan penyemprotan
pestisida dilakukan apabila dianggap perlu. Konsentrasi penuh akan menyebabkan
daun-daun bibit melon ini terbakar (plasmolisis). Penyemprotan ini dilakukan
terutama pada saat 2-3 hari sebelum bibit ditanam di lapangan. Contoh pestisida
yang digunakan adalah Insektisida Dicarzol 0,5 g/liter dan fungisida Previcur N
1,0 ml/liter.
PEMINDAHAN
BIBIT
Langkah terakhir dalam proses
pembibitan budi daya melon yakni bibit melon dipindahkan ke lapangan apabila
sudah berdaun 4–5 helai atau tanaman melon telah berusia 10–12 hari. Cara
pemindahan tidak berbeda dengan cara pemindahan tanaman lainnya, yaitu kantong
plastik polibag dibuang secara hati-hati lalu bibit berikut tanahnya ditanam
pada bedengan yang sudah dilubangi sebelumnya, bedengan pun jangan sampai
kekurangan air.
Sampai di sini tahapan penyediaan
bibit tanaman melon dalam budi daya melon selesai dilakukan. Bibit /benih melon
yang berkualitas baik sangat menentukan kualitas hasil akhir / pemanenan dalam
budi daya melon.
0 komentar:
Posting Komentar